Program MSIB Kampus Merdeka Dekatkan Mahasiswa dengan Dunia Industri

Kemendikbudristek RI menggelar program Magang dan Studi Independen Besertifikat (MSIB) Kampus Merdeka Angkatan 5 yang sanggup diikuti oleh mahasiswa dari bermacam perguruan tinggi. Senior Specialist University plus Student Engagement Program MSIB Risza Putri Elburdah mengemukakan bahwa MSIB datang sebagai tidak benar satu program untuk mendekatkan mahasiswa dan dunia industri dengan melengkapi keterampilan yang sudah dimiliki. “MSIB datang untuk menawarkan program magang atau belajar independent di mitra apapun yang dapat meningkatkan skill,” kata Risza saat jadi pembicara pada talkshow “Sukses Mendaftar MSIB” yang diselenggarakan live di kanal YouTube dan Instagram Universitas Padjadjaran, Jumat (23/6/2023).

Dalam rangka menyukseskan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka angkatan 5, Universitas Padjadjaran menyelenggarakan talkshow bertajuk “Sukses Mendaftar MSIB” yang diselenggarakan secara daring pada Jum’at (23/6/2023). Risza menjelaskan,keterampilan yang didapatkan peserta MSIB kemudian dapat dibuktikan oleh sertifikat. Sertifikat inilah yang seterusnya dapat jadi bukti kompetensi serta proyek yang sudah dilakukan sanggup dianggap oleh industri. “Sertifikat ini yang jadi tidak benar satu nilai tambahnya. Jadi jikalau kita memandang alumni MSIB kemarin, cobalah membuka Linkedin-nya. Ketika dia attach sertifikatnya itu pekerjaan yang dapat mencari mereka dengan sertifikat tadi,” paham Risza. Selanjutnya Risza mengemukakan ada lebih dari satu perbedaan pada MSIB angkatan 5 dan angkatan sebelumnya. Saat ini, MSIB sedia kan kira-kira 42 ribu lowongan yang jumlahnya naik dua kali lipat dibanding program MSIB sebelumnya. “Ini merupakan kenaikan yang luar biasa signifikan,” ujar Risza. Perbedaan yang ke dua adalah ada pembatasan pada kuantitas lowongan yang sanggup dilamar sebanyak 22 lowongan saja. Alasan dari pembatasan ini adalah agar mahasiswa yang mendaftar tidak mengalami kebingungan disaat memperoleh undangan wawancara dari mitra.

“Harapannya (dari) 22 ini teman-teman sanggup lebih fokus ulang mana yang paling cocok dengan prodinya, mana yang paling cocok dengan minatnya, mana yang paling cocok dengan skill atau passionnya,” kata Risza. Selanjutnya adalah perbedaan pada seluruh tahapan seleksi yang dilakukan pada MSIB angkatan 5 yang prosesnya berjenjang. Dimulai dari submit berkas untuk sistem seleksi administrasi dan jikalau lulus maka dapat masuk ke di dalam daftar undangan untuk tes Kebinekaan. Hingga mendapat undangan dari mitra untuk kemudian laksanakan seleksi kembali. “Kalau tes Kebinekaan sudah lulus dan memperoleh skor yang baik, teman-teman baru dapat diundang oleh mitra, baru dapat laksanakan seleksi di mitra,” jelasnya. Tidak cuma itu, Risza termasuk mengemukakan bahwa kehadiran program MSIB ini tidak cuma punya tujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan pekerjaan dambaan saja, namun termasuk membawa mahasiswa agar lebih dekat dengan karier impiannya.

UGM Gelar Konsolidasi PKM Didanai

UGM menggelar konsolidasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 bidang untuk mengarahkan dan memantapkan 282 tim PKM UGM yang berhasil mendapat pendanaan dari Kemendikbudristek.

Pada th. 2023 ini UGM dinyatakan sebagai perguruan tinggi yang raih pendanaan PKM terbanyak secara nasional pada 8 bidang dengan 282 proposal. Selanjutnya diikuti IPB 192 proposal, ITS 172 proposal, Universitas Hasanuddin 135 proposal dan UPI 116 proposal.

Menurut  https://bkipmambon.com/ acara konsolidasi dilakukan pada Rabu (21/6) di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Acara ini dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dosen Pembina PKM, Dosen Pendamping PKM, dan para mahasiswa penerima pendanaan.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., memberi tambahan apresiasi atas capaian tim PKM UGM. Tak cuma itu ia termasuk mengemukakan petunjuk kepada tim PKM UGM.

Dalam konsolidasi tersebut, para peserta termasuk menerima materi persiapan dan pelaksanaan PKM yang disampaikan oleh Dosen Pembina PKM UGM, Dr. Med. dr. Indwiani Astuti dan Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. Materi yang disampaikan menyoroti agar para peserta PKM laksanakan PKM dengan saat efektif. Setiap tim termasuk kudu rutin laksanakan pencatatan, koordinasi dan dokumentasi, serta menyusun pelaporan dan update kesibukan pada sarana sosial cocok panduan. Kegiatan ditutup dengan penyampaian sekapur sirih dan doa dengan oleh Drs. Haryanto, M.Si., Psikolog.