Universitas Harvard Rilis AI Generatif untuk Mahasiswa di Kelas Ilmu Komputer

Peran kecerdasan buatan di ruang kelas akademik sudah menjadi topik hangat, lebih-lebih beberapa institusi melarang penggunaannya. Sementara itu, sebuah perguruan tinggi ternama justru pilih untuk mengembangkan revolusi Artificial Intelligence (AI). Baru-baru ini, Universitas Harvard memberitakan niatnya untuk menyediakan AI generatif sebagai sumber daya pengajaran bagi mahasiswa. AI ini bakal digunakan terhadap tidak benar satu mata kuliah terpopulernya, yaitu Computer Science 50 dengan kata lain CS50.

Menurut Universitas, perihal ini bertujuan untuk mensimulasikan rasio 1:1 pada mahasiswa dan guru, sekaligus membantu style studi unik setiap mahasiswa.

Sebgai informasi, mata kuliah CS50 berisi ilmu pc tingkat pengantar yang meliputi konsep, pengkodean, keamanan IT, dan kecerdasan buatan.

Rata-rata, kelas ini punyai lebih dari 800 peserta, agar instruksi dan konsultasi tatap wajah pada pengajar dan mahasiswa menjadi amat sulit dilakukan.

Sebagai upaya menaikkan perlindungan bagi mahasiswa CS50, Universitas meluncurkan model bahasa besar miliknya sendiri. Model AI ini dirancang untuk beri tambahan umpan balik, perlindungan debugging, dan membantu mahasiswa didalam menanggulangi troubleshooting error, kode, serta beri tambahan solusi relevan lainnya.

Meskipun fungsinya serupa dengan ChatGPT, bot CS50 diklaim tidak bakal “terlalu membantu”. Misalnya, alih-alih beri tambahan jawaban lengkap, model ini bakal mendorong pembelajaran dan keterlibatan mahasiswa.

Dengan kata lain, alat bakal memandu mereka ke solusi yang tepat, daripada sekadar beri tambahan jawaban tanpa penemuan lebih lanjut.

Bertambah Satu Lagi Guru Besar Bahasa Arab Universitas Negeri Malang

Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, S.Ag., M.Hum. TMT 1 Juni 2023 diangkat menjadi Guru Besar bidang Ilmu Pembelajaran Sastra Arab di Departemen Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang mendampingi empat Guru Besar lainnya, yaitu Prof. Dr. Nurul Murtadho, M.Pd., Prof. Dr. Moh Ainin, M.Pd., Prof. Dr. Imam Asrori, M.Pd., dan Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. Prof.

Hanik yang terhadap April 2023 lalu genap berusia 49 tahun menjadi guru besar sehabis 26 tahun mengabdi sebagai dosen Departemen Sastra Arab. Departemen ini punyai prodi S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Prodi S2 Keguruan Bahasa Arab. Dalam saat yang tidak lama ulang bakal dibuka prodi S3 Pendidikan Bahasa Arab. Prodi S1 terakreditasi Unggul dan terakreditasi Internasional AQAS, prodi S2 termasuk terakreditasi maksimal, yaitu A. Perolehan akreditasi ini tidak terlepas dari mutu mahasiswa, mutu dosen, dan mutu kurikulum dan proses pembelajaran.

Prof. Hanik menjadi Guru Besar perempuan pertama di Departemen ini dan saat ini, Prof. Hanik mendapat amanah sebagai kaprodi Bahasa Arab jenjang pascasarjana. Sebelumnya sempat menjabat sebagai ketua Jurusan/Departemen Sastra Arab selama dua periode berturut-turut. Prof. Hanik sudah banyak berkiprah dengan para dosen di departemennya didalam menaikkan marwah Bahasa Arab UM, baik didalam level nasional maupun internasional. Prof. Hanik pernah menjabat sebagai bendahara pusat Ikatan Pengajar Bahasa Arab Indonesia/IMLA dan saat ini menjadi bendahara asosiasi prodi PBA Indonesia dan pengurus asosiasi internasional jurusan bahasa Arab mewakili Asia.

Berbagai kesibukan akademik dan non akademik didalam bidang Bahasa Arab sudah mengantarkan asesor lamdik ini terhadap raihan beragam penghargaan, di antaranya menjadi dosen teladan 1 Fakultas Sastra UM (2007), award pegiat bahasa Arab dari International Parliament for Scientists of Human Development (IPSHD) Kerajaan Swedia (2018), award pegiat budaya Arab dari International Organization of Creativity for Peace (IOCP) London (2020), award pegiat bahasa dan sastra Arab dari International Peace Forum for Culture plus Sciences (IPFCS) IRAK (2020), award 100 orang berpengaruh didalam penyebaran ilmu dan budaya Arab dari Afaq Center for Moroccan-yemeni Cultural Studies (Markaz Afaq li ad-dirasat ats-tsaqafiyyah al-maghribiyyah al yamaniyyah), Yaman (2020), dan sebagai akademisi terbaik tahun 2022 versi American International Academy of Higher Education plus Training, USA.

Menurut Prof. Hanik yang saat ini tengah ikuti seminar internasional di Unissa Brunei, beragam prestasi dan gelar guru besar tersebut tidak terlepas dari upaya lembaga UM yang beri tambahan fasilitas, kesempatan, stimulan dan sarana sempurna kepada para dosennya. UM sebagai universitas berbadan hukum (PTN-BH) yang sudah terakreditasi Unggul dan masuk didalam jajaran universitas klister I di Indonesia ini berkelanjutan menaikkan kualitasnya. UM yang sudah berdiri sejak tahun 1954 merupakan perguruan tinggi unggul dan rujukan bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora, untuk informasi lebih lengkap anda bisa click here.