UGM dan BWI Jalin Kerja Sama Pengelolaan Wakaf
Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) menjalin kerja mirip didalam menopang Gerakan Nasional Wakaf Uang (GWNU) untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian penduduk dan juga pengembangan aset wakaf di UGM.
Penandatanganan nasakah kesepahaman bersama dengan dikerjakan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Prof. Supriyadi, Ph.D., M.Sc., CA., Ak., Ph.D., dan Ketua Badan Pelaksana Badan BWI, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, D.E.A., di FEB UGM, Selasa (13/6).
Dalam peluang itu ikut dikerjakan pendandatanganan perjanjian kerja mirip (PKS) mirip pada FEB UGM dan BWI terkait pengembangan dan pemeliharaan aplikasi Sistem Akuntansi dan Manajemen Wakaf Indoensia (SAMAWI), program magang dan pembinaan karir mahasiswa. Penandatanganan PKS dikerjakan oleh Wakil Dekan FEB UGM Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., dan Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI, Dr. Imam Teguh Saptono.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Prof. Supriyadi, Ph.D., M.Sc., CA., Ak., Ph.D., mengemukakan bersama dengan kesepakatan kerja mirip ini UGM bakal menjadi menempatkan dana di BWI. “Harapannya dana tersebut sanggup dikelola bersama dengan baik dan menambahkan faedah yang lebih baik bagi UGM dan penduduk luas,”harapnya.
Ketua Badan Pelaksana Badan BWI, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, D.E.A., mengatakan melalui kerja mirip pada UGM dan BWI ini sekaligus sebagai usaha sosialisasi perwakafan bagi semua sivitas UGM. Ke depan UGM terhitung bakal menempatkan beberapa dana abadi yang dimiliki untuk dikelola melalui instrumen chas wakaf linked sukuk melalui BWI. “Beberapa perguruan tinggi (PTN BH) telah menempatkan dana abadinya di BWI, insya allah bakal diikuti oleh UGM,” tuturnya.
Selain lakukan penandatanganan MoU dan PKS, didalam kegiatan tersebut ikut dikerjakan peluncuran aplikasi SAMAWI dan seminar Wakaf bersama dengan pembicara kunci Ketua Badan Pelaksana BWI, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, D.E.A. Selain itu, terhitung menghadirkan Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI, Dr. Imam Teguh Saptono, yang memaparkan tentang urgensi pelaporan kegiatan wakaf kepada otoritas wakaf dan Prof. Mahfud Solihin, Ph.D., Ak., CA., CPA (Aust)., yang mengemukakan tentang melaporkan wakaf berdasar PSAK 112 semudah update standing melalui aplikasi SAMAWI.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Kukuhkan Guru Besar Pertamanya
Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, Dr Muhammad Yusuf mengukuhkan Prof Dr Bulkani, M.Pd sebagai guru besar pertama di universitas swasta terbesar di Kalteng itu. “Dengan pengukuhan guru besar ini, UMPR sebagai universitas di tempat penyangga Ibu Kota Negara (IKN) bakal makin siap memacu peningkatan berbagai faktor agar universitas berstandar nasional apalagi internasional,” kata Rektor UMPR, Muhammad Yusuf di Palangkaraya, Rabu, 14 Juni 2023. Yusuf mengatakan, kehadiran guru besar pertama di UMPR itu terhitung jadi ide didalam mengembangkan universitas untuk berbuat lebih jauh bagi pemerintah dan masyarakat, melalui tridarma perguruan tinggi dan Al Islam ke-Muhammadiyahan. “Kehadiran Prof Bulkani ini terhitung jadi energi dan semangat baru bagi kami semua di perguruan tinggi untuk memperkuat UMPR dan terhitung lulusannya hadapi dinamika kompetisi di jaman mendatang,” katanya di sela acara pengukuhan.
Pengukuhan Bulkani sebagai guru besar bidang Evaluasi Pendidikan dan merupakan guru besar pertama UMPR dikerjakan didalam Rapat Senat Universitas secara terbuka. Dihadiri 600 tamu dan kalangan mahasiswa yang menampilkan berbagai kreasi. Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, pencapaian guru besar tentunya jadi kebanggaan tersendiri, gara-gara mesti perjuangan yang tidak gampang untuk meraihnya. Ia menghendaki momen pengukuhan itu jadi penggelora semangat dan optimisme besar, terlebih bagi sivitas akademika UMPR untuk tetap berupaya memajukan kualitas pendidikannya. “Sehingga makin sanggup berkontribusi didalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Tengah yang unggul dan berdaya saing tinggi,” kata Edy.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XI, Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya terhitung bangga atas pengukuhan Bulkani sebagai guru besar di UMPR. “Tentunya bertambahnya satu orang jadi guru besar terhitung bakal terlampau berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan dan peningkatan kualitas di perguruan tinggi,” katanya. Dia mengatakan, menambahkan menambahkan guru besar di lokasi Kalimantan terlampau dinantikan LLDikti. Apalagi, menambahkan itu terhitung tidak gampang untuk dilakukan, terlebih bagi universitas atau perguruan tinggi swasta. “Dengan kehadiran guru besar ini, bakal terjadi peningkatan kualitas program studi dan universitas bersama dengan akreditasi unggul, selain itu terhitung mendorong dan semangat bagi dosen untuk mengikuti jejak Prof Bulkani,” kata Akbar. Pada peluang itu, Bulkani terhitung mengemukakan orasi pengukuhan berjudul “Peningkatan Akurasi, Indeks dan Koefisien Reliabilitas pada Tes Daring”. Ia mengatakan, di pada permasalahan tes daring adalah sulitnya pengawasan, menurunnya keyakinan pengukur atau evaluator, terdapatnya keraguan tentang akurasi hasil tes dan rendahnya keyakinan tentang reliabilitas hasil tes. Untuk iformasi lebih lengkap dan menarik anda bisa click here.