Universitas BSI Pontianak Jalin Kerja Sama bersama dengan PT Borneo Istimewa Sejahtera

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak dan PT Borneo Istimewa Sejahtera melakukan penandatangan kerja serupa terhadap Selasa, 20 Juni 2023 di Gedung Universitas BSI Pontianak.

Menurut https://bkipmambon.com/ acara penandatangan selanjutnya dijalankan oleh Eri Bayu Pratama selaku Kepala Kampus Universitas BSI Pontianak dan Edi Suprianto selaku Direktur PT Borneo Istimewa Sejahtera. PT Borneo Istimewa Sejahtera sendiri merupakan usaha yang bergerak dibidang Jasa Riset, Perdagangan Elektronik, Pengadaan Barang dan Jasa. Kegiatan ini juga dihadiri Kartika Handayani selaku Plt Ketua BIC (BSI Innovation Center) dan Nurmalasari Selaku Koordinator Incubator Center Universitas BSI universitas Pontianak. Eri Bayu Pratama selaku Kepala Kampus Universitas BSI universitas Pontianak menjelaskan di dalam aktivitas penandatanganan kerja serupa ini, dijalankan juga diskusi berkenaan aktivitas kedepan yang dapat dikolaborasikan, seperti kunjungan industri dan pendampingan mahasiswa wirausaha.

“Perjanjian kerja serupa antara Universitas BSI universitas Pontianak dan Bujang Kurir termasuk implimentasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), pelaksanaan workshop/seminar/studi banding, dan hal lainnya yang dapat dijalankan lewat kesepakatan ke-2 belah pihak,” menyadari Eri di dalam keterangan tertulis. Sementara itu, Edi Suprianto selaku selaku Direktur PT Borneo Istimewa Sejahtera mengungkapkan harapannya agar kolaborasi ini membawa kebaikan untuk ke-2 belah pihak dan fungsi yang luas. “Semoga aktivitas ini membawa fungsi dan mendapat tanggapan positif berasal dari mitra UMKM, Mahasiswa dan Alumni BSI yang ikuti pendampingan ini,” ujarnya.

Nandur Bareng Pertamina Foundation, UGM dan Universitas Pertamina Untuk Tingkatkan Serapan Karbon

Pertamina Foundation beserta Civitas Akademika Universitas Pertamina dan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada melakukan aksi tanam pohon bersama. Kegiatan yang bertajuk “Nandur Bareng Untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon” selanjutnya dijalankan di Arboretum Fakultas Kehutanan UGM 28 Juni 2023.

Kegiatan nandur bareng jadi rangkaian berasal dari acara Rakor Tahunan Yayasan Pertamina th. 2023 yang dihadiri oleh Erry Sugiharto dan Mulyono selaku Dewan Pembina Pertamina Foundation dan juga Narendra Widjajanto, Ernie D. Ginting, dan Syahrial Mukhtar selaku Dewan Pengawas Pertamina Foundation. Jajaran Dewan Pengurus Pertamina Foundation dan Rektorat Universitas Pertamina juga turut andil di dalam aktivitas ini.

Nandur bareng diikuti juga oleh jajaran Dekanat Fakultas Kehutanan UGM, Ketua Prodi S3 Doktor Ilmu Kehutanan, Kepala Departemen Teknologi Hasil Hutan dan juga Staf Fakultas kehutanan UGM.

Pohon yang ditanam yaitu Nyamplung dan Kepuh yang merupakan salah satu type tanaman yang berpotensi fungsi penyerapan karbon dan penghasil buah untuk diolah jadi biodiesel (EBT). Di samping itu, terkandung pula Shorea selanica atau Meranti merah yang merupakan salah type tanaman yang berpotensi sebagai penyimpan karbon dan penjaga kelestarian hutan hujan tropis Indonesia.

Direktur SDM PT Pertamina (Persero) dan Dewan Pembina Pertamina Foundation Erry Sugiharto menyampaikan bahwa keberadaan hutan membawa potensi yang besar membantu pengembangan EBT.

“Pertamina lewat Pertamina Foundation berperan aktif di dalam pengembangan bioenergi berbasis hutan energi,” menyadari Erry. Di samping itu, pembangunan hutan daya merupakan wujud komitmen Pertamina untuk membantu program pemerintah di dalam penurunan emisi atau net zero emission 2060.

Di sisi lain, lanjut Erry, aktivitas pembangunan hutan daya yang dapat dibangun di KHDTK UGM juga dapat mendorong keterlibatan penduduk sekitar hutan lewat kegiatan-kegiatan agroforestri dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Fakultas Kehutanan UGM kini sedang mengembangkan KHDTK UGM untuk menambah produktivitas dan kelestarian hutan dan juga peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar hutan.

“Di samping itu, program-program selanjutnya juga dikehendaki dapat mendorong alternatif product kehutanan yang dapat mendorong peningkatan cadangan karbon dan hasil hutan bukan kayu (HHBK),” kata Widiyatno. Selama ini, deforestasi dan degradasi hutan jadi salah satu penyumbang terbesar emisi gas tempat tinggal kaca.