Universitas Andalas Resmi Berhentikan Mahasiswa Kedokteran Tersangka Pelecehan Seksual

Pihak Rektorat Universitas Andalas (Unand) secara formal memberhentikan dua mahasiswa Fakultas Kedokteran yang terlibat dalam persoalan pelecehan seksual. Kasus tersebut sempat jadi viral di penduduk Sumatera Barat, Sabtu (8/7/2023). Surat Keputusan (SK) Rektor Unand nomor 679/UN16.R/KPT/1/2023 berkenaan Pemberhentian/Drop Out (DO) Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kedokteran Unand sudah mengkonfirmasi ketetapan pemberhentian tersebut. Yuliandri mengungkap bahwa ke dua mahasiswa yang diberhentikan tersebut berinisial NZRD dan HJHD. Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand.

“Dengan pemberhentian ini, mereka tidak lagi terdaftar dan semua riwayat kesibukan akademik mereka dibatalkan,” tambahnya. Sebelumnya, polisi secara formal menghindar pasangan mahasiswa Unand yang dianggap terlibat dalam persoalan pelecehan seksual. Penahanan dijalankan sehabis sejumlah pengecekan pada Jumat (28/4/2023) pagi sampai sore. Keduanya ditahan pada hari yang mirip pukul 18.00 WIB. “Mereka sudah ditahan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar, Kombes Andry Kurniawan kepada media.

Andry menyebutkan bahwa tersangka laki-laki bersama inisial H ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Polda Sumbar. Sementara pasangannya yang berinisial N dititipkan di sel tahanan tertentu perempuan yang berada di Polsek Padang Timur. “Keduanya benar-benar kooperatif sepanjang sistem pemeriksaan, dan barang bukti yang cukup termasuk sudah ada,” ujar Andry.

Kombes Andry, yang pada mulanya menjabat sebagai Kapolres Sijunjung, menyebutkan sebagian alasan mengenai penahanan pasangan ini. Pertama, hukuman yang dihadapi oleh keduanya melebihi lima tahun. Selain itu, tersedia kegalauan bahwa tersangka bisa melarikan diri, menghalau barang bukti, atau lakukan tindakan mirip lagi. Andry menyebutkan bahwa tim penyidik Ditreskrimum Polda Sumbar konsisten lakukan pengumpulan bukti tambahan dan melengkapi berkas perkara ke dua tersangka. “Penahanan dijalankan untuk kepentingan pengecekan tambahan atau lanjutan, sehingga memudahkan sistem pengiriman berkas dan meraih panduan berasal dari kejaksaan,” ungkapnya.

Seperti yang diketahui, persoalan pasangan ini terungkap sehabis sebuah tulisan di platform sarana sosial Twitter bersama account @andalasfess mempublikasikan dugaan pelecehan seksual tersebut. Postingan tersebut dijalankan oleh account @andalasfess pada Jumat (24/2/2023), dan account tersebut termasuk menyebutkan kronologi dan modus operandi yang digunakan oleh ke dua mahasiswa ini dalam lakukan pelecehan.

Universitas Negeri Malang Gelar Pengabdian Masyarakat untuk WNI di Brunei

Wakil Dekan I Fakultas Psikologi UM, Nur Eva dan Alumni Fakultas Psikologi UM, Psikolog Sri Andayani jadi perwakilan UM untuk menggelar kronologis pengabdian yang didekasikan untuk WNI di Brunei terasa tanggal 4 sampai 10 Juli 2023. Wadek Psikologi UM menyebutkan bahwa Kegiatan Masyarakat, bersama skema Pengabdian Kemitraan Luar Negeri (PKLN) terlaksana melalui kerja mirip UM bersama KBRI Bandar Seri Begawan dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PERMAI). Selama di Brunei, kata Eva, terdapat sejumlah kesibukan yang dijalankan untuk mengedukasi orang tua dalam usaha mengoptimalkan potensi anak-anak mereka.

“Kami lakukan kesibukan Asesmen Kognitif pada Anak Usia Sekolan dan Konseling Hasil Asesmen Kognitif, kemudian Workshop Parenting sebagai usaha mengoptimalkan potensi anak,” ungapnya, dalam sebuah pernyataan yang diterima redaksi pada Minggu (9/7). Menurut https://bkipmambon.com/, tercatat lebih berasal dari 25 anak WNI berusia 8 sampai 15 tahun lakukan tes asesmen kognitif. Para orang tuanya termasuk lakukan konseling secara bergiliran berdasarkan hasil asesmen tersebut. “Hasil asesmen kognitif pada umur anak bukan harga mati, tapi merupakan informasi awal untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak,’ ujarnya.

Selain itu, kata Sri, lebih berasal dari 75 WNI antusias menghadiri Parenting Workshop untuk mendengarkan penjelasan berkenaan pola asuh anak yang sesuai bersama keadaan dan keadaan sementara ini. Kuasa Usaha ad interim KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding, menyongsong baik dan benar-benar mengapresiasi usaha dua psikolog UM tersebut.

“Diharapkan kesibukan pengabdian itu bisa dijalankan berkesinambungan, sehingga jadi banyak anak-anak Indonesia umur sekolah di Brunei meraih kesempatan untuk lakukan tes asesmen kognitif,” kata Iding dalam sambutannya. Sementara itu, Presiden PERMAI Mukhidin Umar menunjang penuh kesibukan UM yang benar-benar berfungsi sekali bagi WNI di Brunei.